Curak carik negeri
Curak carik pemimpinnya
Matahri membentangkan fajar
Lalu tengah hari membakar
Kobar kabir janji cuma kiasan
kalau sudah jadi urusan nanti
Sekarang dan selanjutnya masih tentang kantong peribadi
Rakyat jelata rakyat melata
Jadi kulik tak berupah
Lalu makan dari aking yang kemarin
Petani desa membajak sawah
Petani kota tinggal bajak hasilnya
Curak carik negeri pertiwi
Dari belanda hingga jepang
Sampai sekarang masih saja di jajah
Bukan belanda atau jepang
Semuanya pun ingin ikut kaya
Sebatang tulang jadi rebutan
Sebuah kehormatan tak berarti lagi
Curak carik merah pituh
Garuda panca sila bukan lagi perkasa
Kini hanya sebuah gantungan
Rakyat jelata jangan melata
karena kita sebuah bangsa.
Jakarta, 26 April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar