24 Januari 2014

PERIH

Sempat kita tertawa
saling berbagi kisah
tentang hari yang resah
memikul perih tanpa luka

Awal bulan september
menjelang akhir tahun
kita bertemu di simpang duka
yang baru saja memeluk sukma

Pada dasarnya kita adalah masa lalu
rapuh dan lusuh
dibekap sukma pilu
bersembunyi dibalik gaduh

Tiga ekor makhluk malam
telah selimuti surya
dengan kokoh dan tajam
ia lumpuhkan nusantara

Seperti senja kemarin
matahari hilang ditelan bumi
lalu malam kembali meraja
hitamkan langit tanpa maaf

Aku sudahi tulisan ini
tanpa sebuah titik
karena luka terlalu dini
untuk perih yang picik

21 Januari 2014

GADIS ANGANKU

Gadis anganku
tidak butuh waktu lama
untuk aku mencinta
segala tentang dirimu

gejolak hadir
saat matahari tepat di atas kepala
keterpurukan menghampiri
untuk saling membagi kisah

memang sedikit curang
dalam setiap ceritaku
tergoda oleh nyanyian setan
lembut menimang hati

aku mengenal kamu
seribu abad lamanya
namun sedetik terlewat
dari kisah pentingmu

gadis anganku
di lembah hujan
aku tanam melati
untuk dirimu.

BIARKAN TERGANTI

Ketika mentari hilang dari hadapan langit
maka biarlah rembulan dan bintang menggantikan
meski tidak secerah mentari 
namun ia indah kala itu
memberi titik cahaya di sela kegelapan
lalu hembusan angin malam
menghantar indahnya malam panjang.