Sempat kita tertawa
saling berbagi kisah
tentang hari yang resah
memikul perih tanpa luka
Awal bulan september
menjelang akhir tahun
kita bertemu di simpang duka
yang baru saja memeluk sukma
Pada dasarnya kita adalah masa lalu
rapuh dan lusuh
dibekap sukma pilu
bersembunyi dibalik gaduh
Tiga ekor makhluk malam
telah selimuti surya
dengan kokoh dan tajam
ia lumpuhkan nusantara
Seperti senja kemarin
matahari hilang ditelan bumi
lalu malam kembali meraja
hitamkan langit tanpa maaf
Aku sudahi tulisan ini
tanpa sebuah titik
karena luka terlalu dini
untuk perih yang picik
24 Januari 2014
21 Januari 2014
GADIS ANGANKU
Gadis anganku
tidak butuh waktu lama
untuk aku mencinta
segala tentang dirimu
gejolak hadir
saat matahari tepat di atas kepala
keterpurukan menghampiri
untuk saling membagi kisah
memang sedikit curang
dalam setiap ceritaku
tergoda oleh nyanyian setan
lembut menimang hati
aku mengenal kamu
seribu abad lamanya
namun sedetik terlewat
dari kisah pentingmu
gadis anganku
di lembah hujan
aku tanam melati
untuk dirimu.
tidak butuh waktu lama
untuk aku mencinta
segala tentang dirimu
gejolak hadir
saat matahari tepat di atas kepala
keterpurukan menghampiri
untuk saling membagi kisah
memang sedikit curang
dalam setiap ceritaku
tergoda oleh nyanyian setan
lembut menimang hati
aku mengenal kamu
seribu abad lamanya
namun sedetik terlewat
dari kisah pentingmu
gadis anganku
di lembah hujan
aku tanam melati
untuk dirimu.
BIARKAN TERGANTI
Ketika mentari hilang dari hadapan langit
maka biarlah rembulan dan bintang menggantikan
meski tidak secerah mentari
namun ia indah kala itu
memberi titik cahaya di sela kegelapan
lalu hembusan angin malam
menghantar indahnya malam panjang.
maka biarlah rembulan dan bintang menggantikan
meski tidak secerah mentari
namun ia indah kala itu
memberi titik cahaya di sela kegelapan
lalu hembusan angin malam
menghantar indahnya malam panjang.
Langganan:
Postingan (Atom)