05 Maret 2009

2009 Di Mulai Dari Sini

Malam yang selalu menjadi teman sejati ku. Dingin selalu di sisi diriku menatap langit. Langit yang selalu bersinar tersenyum bila ku menatapnya. Mungkin mentari dapat terangi setiap sudut gelap. Mungkin mentari dapat hangatkan sela-sela kehidupan. Namun rembulan adalah sejuta cerminan kehidupan. Cermin dari segala hangatnya mentari. Cermin dari benderang yang tersembunyi.Cermin yang selalu singgah di hitamnya malam.

Di kesunyian malam aku bernyanyi di atas rintihan hujan.Tak tau apa yang aku lantunkan,hanya mengikuti serpihan sesal.Hitam dan putih serupa tak dapat terpisah.Memutus setiap penentuan dalam angan dan khayal.Desah nafas yang kian memburu seakan habis tak terasa di dada.Aku terhenti dan mungkin akan ku hentikan langkah ku ini.Dan biarkan sisa ini terisi dengan sunyi keramaian.

Entah apa yang kau berikan untuk ku ini. ku rasakan semua seakan telah kembali dari yang telah hilang. Kau berikan Sinar yang meredup dalam diri ku. Kau telah sejukan nafas yang sesak. Kau obati dahaga ku dalam kesepian. Kini ku telah kembali tuk bersama ma mu. Tuk selalu menemani diri mu yang berikan nyawa baru di hidup ku.

Tak lagi tertulis setiap jeritan perihnya luka.Takan terpapang nyanyian senandung derita.Ku berkelana bukan untuk sebuah diri semata.Tapi ku mencoba tuk membangun istana raja sang nirwana.Getirnya celotehan bangkitkan semangat tuk berlari mengejar mentari.Bersama ego dan kebodohan ku hiraukan setiap sapaan sekitar yang mencoba tuk hentikan langkah kecil ini.Yang salah dan tiada tentu arah tujuan tuk berlabuh.

Sulit untuk ungkapkan sebuah kata rasa hati.Sungkan untuk tunjukan apa yang telah terasa dalam diri.Bodoh bagi diri ini biarkan bermain dengan perasaan.Hanya menuju tanpa merasakan yang menuju.Ragukah kini setelah berhasil menulis semua.Dapatkah setelah kau kejar apa yang telah berlari jauh di awal.

Takan bisa ku menatap langit.Dan mungkin diri ku takan bisa melihat ke indahan lagi.Semua yang ku khayal jauh dari impian.Bintang seolah bersembunyi di balik awan.Sejuknya hutan pun tak bisa ku rasakan lagi.Dan mungkin semuanya takan bisa tercipta. Meski itu hanya satu impian.

Keresahan mengusik diri kala sunyi.Menghantar diri dalam sepi karna angan.Menanti dan berharap itu selalu hadir menghampiri.Keluguan kata bungkam semua rasa.Penanti sebagai kilauwan masa depan tiada akhir.

tetesan suara banjiri pelatar.Melepas sebuah kenangan jauh dari hadap.Lama dan mungkin takanan bertemu kembali. Sesal iringi semua, kata di hati tak sempat tuk bersuara.Dan kini hanya menjadi sebuah tulisan di hati.

Jadikanlah aku sebagai bayangan diri mu.Agar aku selalu ada meski sepintas hitam.Tak nampak dan tak terasa.Menemani mu mengiringi langkah hidup mu.Menjadi bagian hidup mu tak nyata namun berarti.Hingga akhir untuk selam.

Air mata menetes tuk ke sekian kalinya.Basahi pelatar diantara berjuta hembusan.Hanya bisa meratap apa yang telah terjadi.

Cerita kini hanyalah masa dan kenangan.Takan terulang meski itu serupa.Tinggal kan luka atau pun keindahan di stiap sela kehidupan.Bunyian lonceng perjalanan akan dimulai di setiap awal.Dan berhenti di akhir yang tak tau di mana kita kan berakhir.

Kenang sebuah tulisan dimassa lalu.Kabari burung agar semua membaca itu.Hingga mereka akan tau itu,kua pun harus kembali berjalan.Telusuri tiap langkah kehidupan yang mungkin belum kau jamah.Setiap kata dan ucapan kan menjadi doa untuk mu.Mengiringi setiap langkah pilihan mu.

Dua bintang yang sama di lain raga.Berhadap melawan arah tak selalu sama.Namun cahayanya saling menutupi kekuragan satu di antara satu yang lain.Terangi gelap bersama tak kenal letih.Warnai kanfas hitam di angkasa luar.Tetap berkilau hingga satu diantanya harus berhenti bersinar.

Tak lagi tertulis setiap jeritan perihnya luka.Takan terpapang nyanyian senandung derita.Ku berkelana bukan untuk sebuah diri semata.Tapi ku mencoba tuk membangun istana raja sang nirwana.Getirnya celotehan bangkitkan semangat tuk berlari mengejar mentari.Bersama ego dan kebodohan ku hiraukan setiap sapaan sekitar yang mencoba tuk hentikan langkah kecil ini.Yang salah dan tiada tentu arah tujuan tuk berlabuh.

Tidak ada komentar: